Model pembelajaran moving class di sekolah
Agar bisa lebih interaktif sekolah dapat megatur dengan cara berpindah kelas. Mving class merupakan sistem pendidikan telah lama diimplementasikan diberbagai sekolah diluar negeri. Lewat sistem ini, para pesrta didik dapat menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar disetip kelas yang ada. Kegiatan pembelajaran sistem moving class pembelajar pindah kelas setiappelajaran yang diikutinya. Saat peserta didik memasuki ruang kelas peserta didik akan dapat langsung memfokuskan diri dengan pelajaran yang dipilihnya. Para peserta didik dapat memilih kelas yang ada sesuai jenis pelajaran yang sesuai jadwal mereka. Sehingga para peserta didik dapat berpikir dewasa dengan memberikan pilihan-pilihan. Moving class ini bertujuan untuk membiasakan anak-anak agar erasa hidup dan nyaman dalam belajar. Selain itu, agar mereka tidak jenuh dan bertanggung jawab terhadap apa yang dipelajari. Dengan metode ini setiap pelajaran disediakan kelas khusus., seperti kelas matematika, IPA, bahas Inggris. Model pembelajaran ini membuat peserta didik tidak bosan belajar dengan selalu menempati kelas yang sama setiap harinya. “Moving Class” berarti peserta didik mempunyai kesadaran untuk mendapatkan ilmu. Artinya jika mereka mau mendapatkan ilmu, maka mereka harus bergerak kek kelas tertentu yang disediakan untuk dipilih.
Misalkan mereka mau belajar bahasa Indonesia maka mereka harus menuju kelas bahasa Indonesia dan ini berlaku juga bagi pelajaran-pelajaran lain. Jadi peserta didik tiap pergantian mata pelajaran harus pindah kelas.keunggulan sistem ini, para peserta didik lebih punya waktu untuk bergerak, sehingga selalu segar untuk menerima pelajaran. Sementara para guru dapat menyiapan materi pelajaran, alat dan bahan pendukung kegiatan belajar lebih baik. Selain sistem moving class kekhasan istem pendidikan ini disekolah adalah implementasi sistem dwibahasa (bilingual sistem). Dengan komposisi 70 persen bahasa inggris, dan 30 persen bahasa Indonesia. Hal itu dilakukan sebagai salah satu bentuk keinginan menyelenggarakan pendidikan berstandar internasional. Kekhasan lainnya yang dapat dilakukan sekolah adalah sistem penerapan “Mother Class” program(program ibu kelas). Program ini, dilakukan untuk menjembatani informasi yang ada dari sekolah ke orang tua, dan sebaliknya. Sebagai implementasinya, setiap kelas, dipilih satu orang, orang tua wali atau murid untuk menjadi ibu kelas. Manfaat penerapan sistem ini anatara lain: waktu belajar yang optimal, memupuk kedisiplinan, dan kemandirian diri pada peserta didik., memastikan anak berada pada lingkungannya yang aman dari pengaruh-pengaruh buruk yang ada diluar lingkunagn sekolah. Dalam implementasinya, sekolah memperkaya sitem khasanah sistem pedidikannya dengan kurikulum yang dikembangkansendiri mengacu pada kurikulum internasional.kurikulum internasional tidak hanya merujuk pada satu negara saja , tetapi meramu dari sejumlah Negara. Hal penting diambil adalah hal positif yang dapat dipetik, dengan harapan alumni dapat memiliki daya saing global.
Dalam ekolah konvensional, pihak pemerintah/yayasan/komite sekolah cukup menyediakan rung kelas, satu lab computer, tiga lab sains. Tetapi dalam moving class, setiap kelas harus dilengkapi fasilitas keilmuan sesuai bidang study. Tentu saja model ini akan banyak fasilitas yang harus disediakan per ruang. Fasilitas moving class memang lebih mahal, belum lagi dari segi konsep. Penerapan moving class harus dilandasi kefasikhan penguasaan MBS (manajeman berbasis sekolah) sehingga kinerja sekolah bisa teraudit secara transparan dan mewujudkan visi sekolah dengan elegan. Kinerja merupakan terjemah dari performance yang berarti untuk kerja atau prestasi kerja. Meler(1985)menyatakan kinerja sebagai keberhasilan seseorang melaksanakan suatu pekerjaan. Grounlund(1992:86) mendefinisikan kinerja sebagai penampilan perilaku kerja ditandai keluwesan garak, ritual, dan urutan kerja yang sesuai prosedur, sehingga diperoleh hasil yang memenuhi syarat kualitas, kecepatan dan jumlah.