Menjadi fasilitator dalam proses belajar orang dewasa tidaklah mudah, sebab mahasiswa merupakan orang-orang yang sudah terbentuk. Mereka sudah dapat menilai program-progam yang disajikan dan juga menilai cara penyajian progam dosen. Tidak jarang mahasiswa merasa bosan dan kadang-kadang lesu, sebab bahan yang mereka terima tidak ssesuai atau kurang relevan dengan minat dan kebutuhan mereka. Padahal menurut penilaian dosen bahan yang dipilih telah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Apabila kebutuhan yang disajikan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan disajikan dengan gaya yangs sesuai dengan gaya belajar mereka, maka mahasisiwa dengan mudah menguasai bahan tersebut dan dapat mempraktikkan dimasyarakat. Sebaliknya jika tidak sesuai dengan gaya belajar mereka , maka tujuan pengajaran akan sukar tercapai. Oleh sebab itu dosen perlu mengetahui gaya belajar bagi mahasiswa, antara lain mereka belajar memerlukan kondisi bebas tidak menyukai hafalan-hafalan, lebih mengutamakan pemecahan masalah dan hal-hal yang praktis dari pada teoritis.
Dalam proses belajar mengajar orang dewasa fungsi dosen menjadi berubah. Dosen bukan lagi berperan menjadi guru yang menyampaikan ilmu pengetahuan, melainkan seorang yang mengorganisasikan pengalaman-pengalaman dari kehidupan yang sebenarnya menjadi pengalaman dan pengetahuan baru yang member aspirasi baru bagi mahasiswa. Pengalaman baru tersebut melibatkan dosen maupun mahasiswa. Untuk mencapai hal tersebut, dosen diharapkan tampil untuk:
1. Memulai diskusi.
Diskusi yang baik dimulai dari pertanyaan-pertanyaan yang memancing dan dapt melibatkan mahasiswa.
2. Menyediakan informasi
Diskusi yang baik tidak mungkin dimulai tanpa informais yang cukup. Dosen hendaknya mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan.
3. Meningkatkan partisipasi
Usahakan agar kesempatan berpendapat tidak didominasi oleh sutu atau dua orang saja. Partisispasi dapat ditingkatkan.
4. Menentukan criteria dan rambu-rambu
5. Menengahi perbedaan
Perbedaan pendapat dapat menumbuhkan diskusi yang baik, namun perbedaan yang berlarut-larut tidak dapat mencapai tujuan diskusi.
6. Mengoordinasi dan menganalisis informasi
7. Member ringkasan atau rangkuman
Proses belajar orang dewasa biasanya melalui beberapa tahap;
1. Awarantess
Tahap pengenalan dan penjelasan . konsep-konsep dan materi yang akan dipelajari.
2. Pengetahuan/pemahaman. Tahap penjelasan dan pemahaman terhadap konsep, teori, prosedur, prisip-prinsip yang berlaku pada materi atau ketrampilan yang akan dipelajari.
3. Ketrampilan
Tahap penguasaan suatu ketrampilan tersebut melalui praktek-praktekdan latihan.
4. Penerapan ketrampilan dan pengetahuan. Tahap pengetahuan dan ketrampilan yang sudah dimiliki pada masalah-masalah yang baru belum pernah diketahui.
5. Sikap. Tahap mennetukan sikap berdasarkan pengetahuan dan ketrampilan yng sudah dimiliki. Perubahan sikap yang ini memerlukan watak yang cukup lama.
0 komentar:
Posting Komentar