Pendidikan Islam seharusnya tidak berhenti pada pencerahan akal semata. Persepsi yang benar terhadap eksistensi diri manusia ini harus selalu dirawat dan dipelihara. Tidak jarang kebenaran persepsi yang telah didapatkan akal, tereliminasi oleh jiwa yang mati yang sama sekali tidak mengikatkan diri kepada Allah SWT.
Akal yan g lurus harus disertai dengan hati yang dikelola dengan baik.untuk mencapai harapan tersebut, sebagaiman yang ditutur oleh said hawa, manusia harus terus menerus memelihara jiwanya untuk selalu dekat kepada Allah.
Langkah-langkah untuk mendidik ruhani, oleh said hawa dirumuskan sebagai berikut:
1) Selalu sehat dengan akal berjamaah
2) Aktiv dalam menjalankan solat sunnah rowatib
3) Istiqomah melakukan solat dukha, solat malam dan witir
4) Menyempatkan diri melakukan solat tasbih
5) Mengkhatamkan bacaan Alqur’an dalam priode tertentu
6) Selalu berdzikir kepada Allah dengan beristighfar, membaca shalawat Nabi dan dzikir-dzikir lain.
7) Membaca dzikir-dzikir yang telah dirumuskan oleh ulama’. Jika merasa bosan diusahakn mengganti dengan amalan-amalan lain.
8) Berpuasa sunnah dengan mengurangi makan, mengurangi bicara yang tidak perlu dan pergaulan yang tidak bermanfaat.
Mungkin kita beranggapan bahwa rumusan said hawa ini berlebihan, karena hanya akan menyita waktu dan membuat orang tidak bekerja. Perjuangan untuk mendapatkan iman yang menyelamatkan kita didunia dan membebaskan manusia dari api neraka memang berat. Apalagi perjuangan untuk mendapatkan iman setinggi gunung sedalam dan seluas samudra yang mampu membebaskan manusia dari kurafat, takhayyul dan prasangka-prasangka yang membelenggu jiwa, hati dan akal manusia serta mengantarkan pada ikrar yang senantiasa dibaca setiap shalat.
Demikianlah beberapa alter4natif dari pendidikan Islam untuk mengantarkan manusia menuju iman yang murni yang diridoi Allah SWT. Mudah mudahan kita Bangsa Indonesia mendapat pencerahannya
0 komentar:
Posting Komentar