Manajemen Kurikulum adalah suatu proses mengarahkan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik sebagai tolak ukur pencapaian tujuan pengajaran oleh pengajar.
1. Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuan, kandungan, metode, alat dan tekniknya.
2. Memiliki perhatian yang luas dan kandungan yang menyeluruh.
3. Memiliki keseimbangan antara kandungan kurikulum dari segi ilmu dan seni, kemestian, pengalaman dan kegiatan pengajaran beragama.
4. Berkecenderungan pada seni halus, aktivitas pendidikan jasmani, latihan militer, pengetahuan teknik, latihan kejuruan, dan bahasa asing untuk perorangan maupun bagi mereka yang memiliki kesediaan, bakat dan keinginan.
5. Keterkaitan kurikulum dengan kesediaan, minat, kemampuan, kebutuhan dan perbedaan perorangan di antara mereka.
Ciri-ciri tersebut menggambarkan adanya tuntunan yang harus ada dalam kurikulum pendidikan islam. Selain ciri-ciri, kurikulum pendidikan islam juga mempunyai prinsip-prinsip yaitu:
1. Peraturan yang sempurna dengan agama, termasuk ajaran-ajaran dan nilai.
2. Menyeluruh pada tujuan-tujuan dan kandungan kurikulum.
3. Keseimbangan yang relatif antara tujuan-tujuandan kandungan-kandungan kurikulum.
4. Ada peraturan antara bakat, minat, kemampuan dan kebutuhan pelajar.
5. Pemeliharaan perbedaan individu di antara pelajar dalam bakat, minat, kemampuan, kebutuhan dan masalahnya serta memelihara perbedaan antara alam sekitar dan masyarakat.
6. Prinsip perkembangan dan perubahan.
Rangakaian proses manajemen kurikulum di lembaga pendidikan mencakup bidang perencanaaan, pengorganisasian, dan koordinasi, pelaksanaan dan evaluasi / pengawasan.
a. Perencanaan, bidang ini meliputi diantaranya menjabarkan garis-garis besar program pengajaran menjadi analisis mata pelajaran, menghitung hari kerja efektif untuk setiap mata pelajaran termasuk hari libur dan hari untuk ulangan, menyusun program tahunan, menyusun program semester catur wulan, menyusun program satuan pelajaran, dan rencana pelajaran. Kegiatan perencanaan ini sangat penting bagi kegiatan selanjutnya. Untuk itu peran kepala sekolah sangat penting dalam membimbing, mengarahkan dan membantu para guru yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan kegiatan ini.
b. Pengorganisasian dan koordinasi
Ali bin Abi Thalib berkata:”kebenaran yang tidak terorganisir tugas dengan rapi akan dihancurkan oleh kebathilan yang tersusun rapi”.
Pada tahap ini kepala sekolah mengatur pembagian tugas mengajar, penyusunan jadwal pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler.
c. Tahap pelaksanaan
Dalam tahap ini dilakukan supervisi dengan tujuan untuk membantu guru merencanakan dan mengatasi kesulitan yang dihadapi.
d. Tahap pengendalian / pengawasan
Dalam tahap ini ada dua sasaran utama yang akan dicapai yaitu jenis evaluasi dikaitkan dengan tujuan dan pemanfaatan hasil evaluasi pengajaran.
Dalam tingkat manajemen kurikulum, peran guru sebagai manajer sangat signifikan dalam mencapai tujuan setiap lembaga pendidikan islam. Pada setiap lembaga pendidikan islam, para guru juga dituntut menerapkan manajemen pendidikan yang baik. Peran guru sebagai manajer mengelola pembelajaran adalah proses mengarahkan anak didik untuk melakukan kegiatan belajar dalam rangka perubahan tingkah laku.
0 komentar:
Posting Komentar